Oleh Stenly R. Bontinge
Persembahan
janda miskin merupakan konsep berbagi yang paling tinggi, sebab ia berbagi dari
kekurangannya. Hal serupa mungkin sedikit mendekati dengan apa yang dilakukan oleh
seorang aktivis Stube-HEMAT Yogyakarta. Saat ini ia membagikan sedikit waktu
dan sedikit ilmu bahasa Inggrisnya untuk anak-anak di Desa Kamumu, Kecamatan
Luwuk Utara, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah.
Keprihatinannya
akan bekal soft skill, khususnya kemampuan berkomunikasi, mendorongnya untuk berbuat
sesuatu yang berguna. Setiap sore sepulang bekerja, bertempatkan di bekas
warung orang tuanya, ia terlihat sibuk mengajar belasan anak kecil. Mereka
berbaur, memadati ruangan mini tersebut. Sorot mata kecil siswa-siswi ini
tampak berbinar, menandakan kehausan mereka akan ilmu pengetahuan, maklum di sekolah
mereka belum ada pelajaran bahasa Inggris.
Bekal
Pendidikan Alternatif
Metode
pengajaran Stenly sedikit berbeda dengan les bahasa Inggris atau kelas bahasa
Inggris di sekolah, hal ini disebabkan oleh penggunaan metode pendidikan
alternatif yang didapatkannya pada pelatihan Stube beberapa tahun lalu. Ia
terlihat nyaman ketika membebaskan anak-anak memilih obyek apa yang hendak
dipelajari. Stenly membagi kelompok siswa menjadi dua, kelas 1, 2 dan 3 atau
kelas kecil dijadwalkan pada hari Senin, Selasa, Kamis dan Jumat pukul 5 sampai
6 sore, sedangkan kelas besar (4,5 dan 6) dipersilahkan mengikuti pelajaran pada
pukul 6 sore sampai 7 malam, di hari yang sama.
Antusiasme
siswa tak terbendung, mereka mengakui jika metode pengajaran sangat berbeda
dengan sekolah. Ido, salah satu peserta mengatakan, “Kami senang pelajarannya
mudah dipahami, sebab kita selalu diajarkan cara menulis, cara membaca
sekaligus artinya, saya senang ketika disuruh berkelompok, berdiskusi dan
berdiri mempresentasikan tugas dalam bahasa Inggris”.
Kegiatan ini
tidak dipungut biaya, tetapi inisiatif anak-anak ini patut diacungi jempol,
mereka bersepakat mengumpulkan uang Rp.2000,- untuk membeli papan tulis kecil
dan spidol, maka terkumpullah dana sebesar Rp.44.000,-.
Cikal Bakal
Taman Baca
Kelas sore bahasa
Inggris ini hanyalah sebuah pemantik dari impian Stenly yaitu memiliki taman
baca. Sampai artikel ini diturunkan, kelas sore bahasa Inggris ini telah
berjalan satu bulan.
Saat ini,
selain fokus pada pelajaran, peserta juga dilatih bernyanyi “Give Thanks” oleh salah
satu staf pengajar, Tri Lagurue (aktivis Stube-Hemat Jogja tahun 2017). Lagu
ini akan dinyanyikan pada ibadah Thanks Giving atau pengucapan syukur Jemaat
Bukit Sion Kamumu pada tanggal 14 oktober 2018.
Semoga soft
skill ini berguna bagi masa depan anak-anak kecil Desa Kamumu. Tuhan Yesus
memberkati pelayanan kita bersama. (SRB).
Komentar
Posting Komentar