Oleh Yonatan Kura, S.E
Pulang ke kampung halaman setelah menyelesaikan kuliah memang menjadi harapan dari pelayanan
Stube HEMAT untuk para mahasiswa aktivisnya. Bekerja di desa setempat dan ikut ambil bagian dalam
pembangunan di desanya akan memberi andil semakin terbukanya peluang peningkatan kesejahteraan
masyarakat. Meskipun secara pribadi mengaku bekerja sebagai fasilitator desa karena
keterbatasan lapangan kerja di Sumba, namun pada akhirnya ia
menikmati pekerjaan ini.
Ini pengalaman Yonatan
Kura, lebih sering dipanggil Yoga, yang saat ini bekerja di dinas Pemberdayaan
Masyarakat Desa (PMD) sebagai fasilitator desa di desa Loko Kalada, kecamatan
Loura, Sumba Barat Daya, mulai pertengahan Mei 2015. Yoga bertugas memfasilitasi kegiatan yang
ada di desa, memberikan pemahaman kepada perangkat desa dan menjadi
perpanjangan tangan kecamatan ke desa. Dengan
pengalamannya aktif di Stube HEMAT dan organisasi kepemudaan saat masih
mahasiswa, memberi bekal yang cukup memadai dalam pekerjaannya. Untuk sebuah
desa, Yonatan bekerja bersama tiga orang pendamping desa, tetapi tidak jarang
dia diminta bantuan untuk memfasilitasi desa-desa lainnya yang memerlukan.
Dalam interaksinya dengan
masyarakat tentu
saja ada suka dan duka. “Memang
tidak mudah bekerja dengan masyarakat yang memiliki latar belakang yang
majemuk, seperti
adanya ‘gap’ kualitas
SDM perangkat desa, sebagai contoh, kepala desa lulusan SMP, sekretaris desa
lulusan SMA, dan perangkat lainnya rata-rata lulusan SD, sementara desanya adalah hasil
pemekaran sehingga
sarana-prasarana masih
minim. Apa yang harus dilakukan? Masukan yang diberikan
kepada mereka adalah memprioritaskan pembangunan berupa jalan penghubung,
gedung, talud dan saluran irigasi”, paparnya. Namun ia selalu bersyukur dengan kondisi
geografi desanya yang berupa perbukitan, hamparan padang dan persawahan
yang menyimpan potensi padi,
jagung dan jambu mete,
semangat kerja masyarakat mengolah lahan meskipun manual, beberapa mata air
seperti Wai Lobura, Weekapaila, Analoko yang mengairi lahan seluas 2.000Ha di
desa setempat dan desa tetangga. Bahkan ada air terjun dan sungai yang potensial
untuk wisata. Memang letak desa jauh dari kota sehingga akses
pembangunan belum terlalu pesat. Jalan masih berupa perkerasan tanah dan batu yang berdebu saat musim
kemarau dan berlumpur
saat musim penghujan.
Sangatlah manusiawi kalau terkadang ia merasa kesal ketika memaparkan sesuatu kepada
masyarakat tetapi mereka tidak mau menerima arahan dan menganggap yang muda ‘sok tahu’ dari yang tua. Sebenarnya
bukan bermaksud
menggurui tetapi fasilitator desa memiliki pengetahuan dari apa yang dipelajari. Selain
itu, ia merasa lucu ketika mereka mengaku mengerti, tetapi setelah acara
berakhir mereka bertanya ulang. Ternyata mereka mengatakan ‘mengerti’ untuk
menyenangkan orang yang berbicara. Meski begitu kepala desa selalu terbuka
terhadap pandangan atau usulan para pendamping. Ini menjadi tantangan para pendamping desa untuk
memberikan arahan yang benar.
Ia sempat kesulitan
beradaptasi dengan aturan tentang desa, misalnya UU 6/2014 tentang Desa. Namun
situasi berubah, perlahan ia menikmati pekerjaannya karena ia mau belajar.
Awalnya ia mengerjakan penganggaran sampai pelaporan pembangunan desa secara
manual, tetapi saat ini makin mudah dengan adanya aplikasi Sistem Keuangan Desa
(SisKeuDes). Godaan berupa tawaran sejumlah uang berkaitan pembangunan prasarana
pernah ia alami, tetapi
ia menolak karena pembangunan adalah untuk desa jadi kualitas harus bagus,
kalau tidak, masyarakatlah yang rugi. Bahkan ia menggerakkan masyarakat ikut
memantau proses pembangunannya.
Yoga mengajak mahasiswa,
khususnya yang kuliah pertanian, pemerintahan, kemasyarakatan dan pendidikan,
ketika selesai kuliah kembalilah ke desa bergabunglah di pembangunan desa
karena merekalah yang akan membangun desa, bukan orang lain.
Saat ini Yoga sedang menanti kelahiran buah hatinya dengan pasangan hidupnya seorang
perempuan Jawa, yang
juga pernah aktif di Stube HEMAT Yogyakarta. Meskipun ada tantangan tersendiri dalam
menyatukan budaya yang berbeda, kita doakan keluarga ini boleh bertumbuh
semakin kuat untuk menjadi berkat.
Komentar
Posting Komentar