Kembali ke kampung
halaman setelah selesai studi adalah mimpi anak muda yang meninggalkan
kampungnya untuk studi di tempat yang bahkan berbeda pulau. Ini adalah upaya
untuk meningkatkan kualitas diri dan keinginan untuk membangun daerahnya. Tak
beda dengan mimpi dan harapan saya, Elmifaddre Doni.
Saya berasal dari
Malinau, Kalimantan Utara dan dengan tekad kuat saya meninggalkan kampung
halaman untuk kuliah di Yogyakarta jurusan Manajemen di Universitas Pembangunan
Nasional (UPN) Veteran. Saat di Yogyakarta saya sempat mengikuti pelatihan
Stube-HEMAT Yogyakarta tentang Pertanian Organik yang diadakan pada bulan Mei
tahun 2018. Ternyata pertanian tidak hanya berkaitan dengan tanaman tetapi juga
membangun pola pikir manusia dan masyarakat berkaitan dengan kemandirian dan
kebanggaan sebagai petani, penghasil pangan.
Saya lulus kuliah tahun
2018 dan langsung bergegas pulang ke kampung halaman. Beberapa bulan setelah
pulang, saya belum mendapatkan pekerjaan yang pasti, beruntung kemudian saya
berhasil lolos untuk bekerja di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) kabupaten
Malinau di bagian Informasi Teknologi. Berangkat pagi pulang sore menjadi
rutinitas saya setelah bekerja yang saat itu memang sedang disibukkan untuk mempersiapkan
pelaksanaan Pemilihan Umum.
Usai bekerja, saya dan beberapa teman, yaitu Leo Riski Rikardo dan Ade Prayogi sering
bertemu dan ngobrol banyak hal tentang daerah kami. Salah satunya muncul ide
untuk bersama-sama meluangkan waktu melakukan kegiatan sosial. Ide yang muncul berawal dari
lingkungan sekitar kami, melihat anak-anak kecil
di lingkungan sekitar yang nyaris tidak pernah membaca buku di luar buku
sekolah, maka saya dan teman-teman berinisiatif untuk mengumpulkan buku bacaan
anak-anak dan remaja yang kemudian kami sajikan secara sederhana kepada
anak-anak dan remaja sekitar.
Setelah buku-buku
terkumpul, meski belum banyak, kami bingung bagaimana menatanya. Kemudian kami
mengumpulkan kayu-kayu bekas untuk dijadikan rak dan meja buku. Jadilah kami
membuka suatu Taman Baca untuk Masyarakat (TBM), yang buka setiap hari Selasa
dan Jumat sekitar jam 4 sore. TBM ini berlokasi di Pasar Inai, RT 002, Desa
Kuala Lapang, Kecamatan Malinau Barat yang hanya berjarak 300 meter dari rumah
saya di RT 001. Kegiatan yang saya dan teman-teman lakukan di TBM adalah membaca,
mendampingi belajar dan bermain bersama anak-anak. Partisipasi anak-anak cukup
tinggi dalam kegiatan ini, kurang lebih 30 - 40 anak yang bergabung.
Kendala yang muncul saat
pembukaan perdana TBM ini adalah bagaimana cara mengajar anak-anak, melakukan pendampingan
dan membuat permainan edukatif untuk mereka, karena latar belakang pendidikan
kami bukan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Tetapi kami tidak menyerah, dan
anak-anak juga tetap bersemangat datang dan membaca di TBM.
Kami berharap kegiatan
kecil di TBM ini menambah pengetahuan anak-anak dan remaja dan menumbuhkan
semangat mereka untuk belajar setinggi-tingginya. (TRU - Diceritakan oleh Elmi,
April-Juni)
Komentar
Posting Komentar