 |
Petrus Maure |
Oleh Petrus Maure, S.Kom
Memperjuangkan kemadirian hidup harus dimiliki setiap anak
muda dan saya yakin ini akan membuat hidup akan lebih baik. Penolakan lamaran
kerja justru menjadi pemicu kerja, membesarkan nyali untuk berani merintis
usaha mandiri, terlebih di kampung halaman sendiri, Alor. Ilmu pengetahuan,
pengalaman hidup dan literatur yang dibaca selama di studi di Jogja menjadi
bekal untuk melangkah dan lebih kreatif. Beberapa saat setelah berusaha
menemukan teman-teman muda Alor yang sevisi, maka lahirlah ‘ALOR Creative 100%’.
‘Alor Creative 100%’ merupakan kelompok anak muda Alor yang
ingin meningkatkan nilai kehidupan lewat produk lokal dari sumber daya alam
yang ada di Pulau Alor menjadi barang siap pakai yang bernilai jual tinggi.
Produk lokal tersebut meliputi kelapa, kemiri, biji jambu mete, kelor dan
bambu. Beberapa keaslian hasil alam yang ada tersebut diangkat dan diolah dalam
bentuk seni kriya dan pangan sesuai misi komunitas, Bertindak Secara Lokal untuk
Perubahan Global. Usaha ini berada di Desa Air Mancur, kecamatan Alor
Timur, Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur, dan memanfaatkan media online
Facebook: AlorCreative100% dan Instagram: @alorcreative.
 |
Belajar Advokasi bersama LSM Pikul |
 |
Networking dengan WVI untuk produk Kelor |
Seluruh pengolahan produk menggunakan prinsip ramah
lingkungan dari awal pengolahan hingga tahap akhir pengemasan. Komitmen ini membuat kami lebih
mudah berjejaring dengan Lembaga-lembaga Sosial Masyarakat yang ada, seperti
WWF, WVI, WALHI, dan PIKUL untuk bersama-sama mengkampanyekan Hidup Ramah
Lingkungan. Kami beberapa kali terlibat aktif dalam gerakan-gerakan bersama
mengkampanyekan kemandirian, mengangkat potensi lokal dan ramah lingkungan.
Produk unggulan saat ini adalah VCO (Virgin Coconut Oil), minyak
kelapa murni dengan menggunakan teknik sederhana, dengan teknik proses Cold
Pressed dari kelapa segar pilihan tanpa tambahan bahan kimia, sehingga
menghasilkan VCO dengan aroma kelapa segar. Selanjutnya limbah tempurung kelapa
diolah menjadi kerajinan tangan berupa aksesoris, seperti anting-anting,
kalung, gelang dan alat perabot makan minum. Ini terlihat sederhana tetapi
memiliki nilai jual yang tinggi karena perlu kemampuan seni dan kreativitas dan
minat pembeli pun juga tinggi meskipun harga jual produk asesoris paling rendah
adalah Rp 15.000. Namun demikian, limbah buah kelapa yang berupa sabut dan air
kelapa belum bisa dikelola optimal karena keterbatasan tenaga pengolahan dan
peralatan.
 |
Pameran produk di Lippo Kupang |
 |
Konsumen wisatawan
dari Prancis |
 |
Konsumen wisatawan
dari Belanda |
Sampai saat ini pemasaran produk tidak mengalami kesulitan karena
selain online dan direct selling, prinsip jaringan dari sistem usaha sosial
juga dikembangkan, seperti pameran, festival dan titip produk di galeri teman-teman
jaringan. Ternyata orang-orang dari luar pulau Alor lebih menyukai produk kami
dibandingkan penduduk setempat. Hal ini membuat kami bangga sekaligus memacu
kreativitas untuk memunculkan model-model baru.
 |
Pelatihan dan demo kreativitas dengan BE Craft Indonesia |
Perlu disadari bahwa apabila sekumpulan anak muda dengan
semangat dan pengetahuan bertemu dengan kreativitas dan jejaring serta mampu
mengolah sumber daya setempat menjadi suatu produk yang potensial, sudah pasti mereka
akan eksis dan mandiri. (Petrus Maure).
Komentar
Posting Komentar