Menyemai Kesadaran Sosial di Tarakan (Komunitas Kabar Baik)

Oleh Marihot Sihombing, S.H., S.Th.          

Tulisan ini merupakan hasil pergumulan panjang untuk berbagi pengalaman kepada teman-teman Stube HEMAT Yogyakarta setelah beberapa waktu berada di Tarakan, Kalimantan Utara. Saya, Marihot GT Sihombing, asal Sumatera Utara, saat ini tinggal di Tarakan bersama Sofiya Atalia, bersama isteri. Waktu mahasiswa kami sama-sama menempuh studi di Yogyakarta,  setelah lulus kami bekerja dan menikah dan berpindah ke Tarakan.

Selain bekerja di bidang hukum, saya juga bergerak dalam kegiatan sosial di gereja dan masyarakat, salah satunya menggerakkan anak muda di Tarakan melalui komunitas Kabar Baik. Keberadaan komunitas Kabar Baik ini bertitik tolak dari potensi-potensi yang ada di Kalimantan Utara, dan menjadi tempat berkumpul anak muda untuk pengembangan diri, mengembangkan kesadaran untuk memberdayakan segala potensi yang ada, baik potensi Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia, khususnya yang ada di Kalimantan Utara. Kalimantan Utara (Kaltara) sendiri merupakan kawasan yang strategis karena berada di perbatasan Indonesia–Malaysia. Kaltara menyimpan potensi alam yang belum diketahui oleh banyak orang dan hal tersebut penting untuk dieksplorasi dan dikenalkan kepada khalayak.

Dorongan berbagai pengalaman ini muncul dalam dialog antara saya dan Sofie, karena mendapat bekal pengalaman yang pernah diikuti dari kegiatan pelatihan yang diselenggarakan oleh Stube HEMAT Yogyakarta. Di Tarakan, kami bersama anak muda yang berasal dari berbagai daerah di Kalimantan Utara berdiskusi beragam topik dan berkunjung ke lokasi tertentu, seperti Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan (2 Nov 2021). Komunitas Kabar Baik mengunjungi kawasan ini untuk mengenal mangrove dan menambah wawasan pentingnya pelestarian hutan mangrove dan habitatnya. Mangrove sendiri menjadi bagian isu internasional berkaitan pemanasan global. Didampingi oleh aktivis peduli lingkungan, Teguh Karya, kunjungan ini mengingatkan kami semua bahwa keberadaan kawasan mangrove yang terawat bisa menghasilkan oksigen dan menjadi habitat hewan lain seperti kepiting bakau yang bernilai ekonomis dan beragam jenis fauna lainnya. Bahkan Presiden Joko Widodo juga berkunjung ke Kalimantan Utara untuk melakukan penanaman mangrove di kabupaten Tanah Tidung.

Selain kegiatan di Tarakan, kami bersama beberapa mahasiswa di Tarakan juga mengikuti kegiatan diskusi online Stube HEMAT Yogyakarta tentang Water Security pada tanggal 5 November 2021. Harus diakui jaringan komunikasi di Tarakan tidak begitu lancar namun beberapa mahasiswa berupaya mengikuti diskusi dan sharing pengalaman kasus berkaitan air bersih di Tarakan dan Kalimantan Utara pada umumnya. Beberapa hal yang sempat didiskusikan adalah seperti warna air tawar yang keruh dan bagaimana cara untuk menjernihkannya, juga kawasan di Malinau yang semakin sering dilanda banjir.

Melalui kegiatan-kegiatan ini diharapkan kesadaran pemuda-pemudi di Tarakan semakin tumbuh dan wawasan meningkat, termasuk kompetensi mereka untuk peduli dan melestarikan lingkungan yang ada di sekitarnya.***

Komentar