Desa Delaki Olah Jambu Mete Menjadi Wine

Oleh: Bernad Liwang, S.Pd.K.          

Desa Delaki yang terletak di Kecamatan Pantar Tengah, Kabupaten Alor, memiliki potensi sumber daya alam yang cukup untuk menjamin kesejahteraan masyarakat disekitarnya. Salah satu potensi paling menjanjikan adalah memiliki jambu mete dalam jumlah yang cukup banyak.

Mayoritas pekerjaan masyakarat di pulau Pantar adalah petani, sisanya adalah nelayan dan pegawai negeri. Sehingga sebagian besar dari masyarakat hidup dari hasil kebun, yaitu dengan menanam padi dan jagung untuk keperluan makan minum. Sementara untuk hasil komoditi, masyarakat hidup dari jambu mete, kemiri, kelapa dan beberapa yang lainnya. Tempat penghasil jambu mete terbesar di Pulau Pantar adalah di wilayah Kecamatan Pantar Tengah, salah satu diantaranya adalah di Desa Delaki. Desa Delaki ini terletak di ujung Kecamatan Pantar Tengah, berhadapan dengan Selat Ombai Pulau Flores.

Saat ini sebagian besar masyarakat memiliki kebun jambu mete. Luas tanah untuk penanaman jambu mete ada kisaran satu sampai empat hektar dengan rentang usia tanaman mulai dari 8 sampai 20-an tahun. Setiap tahun, 1 hektar mete bisa menghasilkan biji mete mencapai  2-3  ton. Dari hasil penjualan biji mete tersebut, masyarakat bisa mengurus anak-anak sekolah dan kebutuhan lainnya. Sejauh ini, pemanfaatan jambu mete bagi masayarakat hanya bijinya saja, sementara untuk buahnya dibuang.

Melihat potensi tersebut anak muda karang taruna Desa Delaki mulai sadar dan merasa penting untuk melakukan pengelolaan terhadap buah jambu mete untuk menjadi nilai tambah bagi masyarakat. Kabar baik ini ternyata juga didukung baik oleh Stube HEMAT Yogyakarta sebagai sebuah lembaga pengembangan sumber daya manusia untuk mendorong pemuda Delaki dalam mengolah buah jambu mete. Kerjasama ini akan menjadikan buah jambu mete menjadi wine/anggur/sirup sebagai bahan minuman yang tidak hanya menyegarkan tapi juga bisa menyembuhkan. Dorongan tersebut kemudian direspon baik oleh pemuda desa Delaki. 

Kerjasama yang baik ini kemudian mendorong Stube HEMAT Alor untuk mengadakan pelatihan pembuatan wine jambu mete (Jumat, 05/08/2022) di Desa Delaki. Dalam pelatihan ini Stube HEMAT Alor mengahadirkan Farida, dosen Kimia Untrib. Kegiatan tersebut dilaksanakan di halaman gereja Betel Alimake bersama ibu pendeta GMIT Betel Alimake, Pemerintah Desa Delaki, beberapa anak muda Alor, serta mahasiswa KBPM dan beberapa ibu-ibu yang lain. Selain pembuatan wine dari mete, kegiatan tersebut juga dibarengi dengan pembuatan minyak kelapa murni (VCO) oleh Petrus Maure, Multiplikator Stube HEMAT di Alor.

Pemerintah Desa Delaki memberikan dorongan kepada anak muda Delaki untuk tetap optimis dalam pembuatan dan pengembangan wine dari jambu mete. Beliau menegaskan akan mendukung program ini bahkan jika pemuda berani memproduksi dalam jumlah besar, ia berharap ke depan melalui BUMDES Delaki, wine jambu mete ini bisa menjadi salah satu produk unggulan yang bisa diandalkan di Alor dan sekitarnya. ***


Komentar